RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN
( RPP )
SEKOLAH : SMA NEGERI 1 SIDAREJA
MATA PELAJARAN : BAHASA INDONESIA
KELAS : X (SEPULUH)
SEMERTER : II
WAKTU : 4 X 40 MENIT
- STANDAR KOMPETENSI
Membaca:
- Memahami sastra Melayu Klasik
- KOMPETENSI DASAR
Mengidentifikasi karakteristik dan struktur unsur intrinsik sastra Melayu Klasik
- INDIKATOR
- Mengidentifikasi karakteristik karya sastra Melayu Klasik
- Menentukan struktur (unsur) karya sastra Melayu Klasik
- Menulis secara ringkas isi sastra Melayu Klasik dengan bahasa sendiri ke dalam beberapa paragraph
- NILAI BUDAYA
- TUJUAN PENBELAJARAN
- Siswa mampu mengidentifikasi karakteristik karya sastra Melayu Klasik
- Siswa mampu menentukan struktur (unsur) karya sastra Melayu Klasik
- Siswa mampu menulis secara ringkas isi sastra Melayu Klasik dengan bahasa sendiri ke dalam beberapa paragraf
- MATERI POKOK
Karya sastra Melayu Klasik
- Ciri-ciri sastra Melayu Klasik
- Unsur-unsur karya sastra Melayu Klasik (tema, alur, latar, penokohan dan amanat)
- Ringkas isi karya sastra Melayu Klasik
Hikayat Si Miskin
Maharaja Angkasa Indera Dewa atau Betara Angkasa Indera Dewa turun dari Kayangan ke dunia bersama isterinya tanpa kebenaran Betara Guru, lantas disumpah menjadi sepasang suami isteri yang miskin melarat. Sebaik mendekati balai Istana Maharaja Indera Dewa di negeri Anta Beranta kerana ingin mengadap baginda, mereka dihalau dengan kayu dan batu. Terpaksa tinggal di pinggir hutan serta mencari sisa makanan dari timbunan sampah. Menemui sebiji ketupat basi dan sebuku tebu sebagai mengalas perut. Setiap hari apabila mereka mencari rezeki di mana- mana, nasib yang serupa menimpa, dihalau. Semua orang memanggil mereka Si Miskin.
Sebenarnya ketupat dan buku tebu itu ialah putera dan puteri Betara Karma Jaya yang turun ke dunia dalam bentuk demikian setelah dipuja oleh baginda, terjatuh ke dalam timbunan sampah.
Isteri Maharaja Angkasa Indera Dewa, Dewi Rencana hamil dan Maharaja Angkasa Indera Dewa menjadi semakin gusar dengan nasib mereka dan isterinya yang mengidam buah mempelam di taman Maharaja Indera Dewa. Perubahan sikap orang ramai terhadapnya menyebabkan ia mendapat banyak makanan dan buah –buahan. Namun, isterinya hanya idamkan buah mempelam di taman Maharaja Indera Dewa itu juga. Amat menghairankan apabila raja tersebut dengan senang hati memberi setangkai mempelam, kemudian pula sebiji nangka idaman isterinya.
Isteri Si Miskin melahirkan seorang anak lelaki yang terlalu elok rupanya, dinamakan Marakarma. Dia membawa keluarganya berpindah ke suatu tempat. Sedang ia menggali lubang untuk mendirikan tiang, ia bertemu harta karun; tajau berisi penuh kepingan emas. Dapatlah ia membeli segala keperluannya; kaus, payung, pedang, otar –otar, keris, pelana kuda, tongkat dan kain.
Ia pulang ke rumah lalu mandi berlimau. Kemudian dipangku anaknya sampai menyeru sekira anaknya keturunan dewa, hendaklah terjadi kota istana selengkapnya di dalam hutan itu. Takdir Allah, zahirlah sebuah Negara kota yang serba lengkap dengan segala menteri, hulubalang, rakyat dan raja –raja jajahan takluknya. Si Miskin menjadi raja bergelar Maharaja Indera Angkasa dan, isterinya bergelar Tuan Puteri Ratna Dewa dan Negara ciptaan itu bernama Puspa Sari. Baginda memperoleh seorang puteri pula, dinamakan Nila Kesuma. Maharaja Indera Dewa, raja Anta Beranta dengki dengan apa dimiliki oleh Maharaja Indera Angkasa, lalu menghasut ahli nukum supaya menyatakan kedua –dua anakdanya bakal membawa kecelakaan. Mempercayainya, Maharaja Indera Angkasa lantas menghalau mereka daripada istananya. Hanya berbekalkan tujuh biji ketupat, sebentuk cincin dan sebiji gemala, kanak –kanak dua beradik menuju ke hutan.
………………………………………………………………………………………………………………………………………………………
- METODE PEMBELAJARAN
- Penugasan
- Diskusi
- Tanya jawab
- KEGIATAN PEMBELAJARAN
Kegiatan | Waktu |
Pendahuluan
1. Mengucapkan salam
2. Mengabsen siswa
3. Guru menggali pengetahuan awal mengenai karya sastra Melayu Klasik
4. Guru menjelaskan kompetensi yang akan dicapai dan kegunaannya dalam kehidupan sehari-hari.
| 10 menit |
Kegiatan inti
· Eksploarasi
Membaca naskah sastra Melayu Klasik
· Elaborasi
Mengidentifikasi karakteristik karya sastra Melayu Klasik
Mendiskusikan stuktur (unsure) karya sastra Melayu Klasik
· Konfirmasi
Menulis secara ringkas isi karya sastra Melayu Klasik dengan bahasa sendiri ke dalam beberapa paragraf
| 60 menit |
Kegiatan akhir
1. Guru bersama siswa melakukan refleksi terhadap apa yang telah dipelajari, kesulitan yang ditemui
2. Guru mrmberikan evaluasi mengenai indentifikasi dan ringkasan siswa
3. Guru memberikan tugas lanjutan untuk menyunting karya sastra Melayu Klasik yang telah dibuat.
| 10 menit |
- ALAT/ SUMBER/ BAHAN
- Buku Teks kelas X
- Internet
- PENILAIAN
- Teknik : tugas individu, tugas kelompok dan laporan
- Bentuk Instumen : uraian bebas
Bentuk Soal
- Identifikasilah karakteristik karya sastra Melayu Klasik!
- Tentukanlah stuktur (unsur) karya sastra Melayu klasik!
- Tulislah secara ringkas isi karya sastra Melayu Klasik!
Jawaban
- Bila kita mengidetifikasi hikayat Si Miskin kita akan banyak menemukan karakteristik dari cerita tersebut. Sesuai dengan asalnya, hikayat Si miskin banyak menggunakan bahasa Melayu Klasik yang memang sulit dicerna dalam proses membaca sekali duduk. Bahasa Arab pun sering dijumpai, misal: hatta, zahir dll. Selain itu waktu, tempat dan penulis tidak diketahui dengan pasti. Kejadian dalam cerita biasa bersifat istanasentris karena memang semua kejadian dalam cerita berada dalam wilayah kerajaan. Bila dilihat dari pemilihan kata, kata yang digunakan kurang tepat malah terkesan rancu kata yang satu dengan yang lain. Banyak cerita yang serba tiba-tiba, tidak diketahui asal mulanya atau pun akhirnya.
- Analisis unsur intrinsik karya sastra Melayu Klasik yang berjudul “Hikayat Si Miskin”:
- Tema : Kemanusiaan
- Alur : Maju
- Penokohan :
- Betara Angkasa Indera Dewa : Si Miskin
- Permaisuri Ratna Dewa : Istri Si Miskin
- Maharaja Indera Dewa : Raja Negeri Antah Berantah
- Marakarma : Anak Si Miskin
- Putri Nila Kesuma : Anak perempuan Si Miskin
- Putri Cahaya Khairan : Isteri Marakarma
- Raja Mengindera : Suami Puteri Nila Kesuma
- Nenek Kebayan : Penolong
- Setting :
- Tempat : Negeri Antah Berantah, laut
- Waktu : –
- Suasana : mencekam
- Gaya Bahasa :
Hal ini dapat dibuktikan dalam, contoh: “…..melahirkan anak lelaki yang terlalu elok rupanya….”
- Sudut Pandang : Orang ketiga
- Amanat :
- Bersabarlah dalam menghadapi cobaan
- Jangan mudah percaya kepada orang lain
- Ringkasan Cerita Hikayat Si Miskin
Karena kutukan Batara Guru, Betara Angkasa Indera Dewa beserta istrinya jatuh miskin, melarat, dan terlunta-lunta di Kerajaan Antah Berantah yang diperintah oleh Maharaja Indra Dewa. Setiap hari si Miskin mencari sisi-sisa makanan yang sudah dibuang orang di tempat-tempat sampah. Mereka berdua terpaksa tinggal dipinggir hutan karena penduduk tidak suka dengan keberadaannya. Semua orang memanggilnya Si Miskin.
Ketika istri Betara Angkasa Indera Dewa hamil, Betara Angkasa Indera Dewa merasa gundah, karena istrinya mengidamkan buah mempelam (sejenis mangga) yang tumbuh di halaman istana raja. Dimintanya agar suaminya (si Miskin) meminta buah mempelam itu kepada raja. Mendekat kampung saja suaminya tidak berani, apalagi hendak menghadap raja minta buah mempelam itu. Istrinya memohon supaya suaminya mau meminta buah mempelam r. Karena kasihan kepada istrinya si Miskin mencoba meminta mempelam itu. Tiada disangka-sangka, raja sangat bermurah hati dan memberikan mempelam yang diminta si Miskin. Buah lain seperti nangka pun diberi raja. Penduduk kampung yang melihatnya jatuh kasihan dan bermurah hati memberi si Miskin kue dan juadah (kue basah). Mungkin berkat tuah anak.yang dikandung istrinya juga hal yang demikian itu terjadi.
Suatu hari, istri si Miskin melahirkan seorang putra yang sangat tampan. Anak itu diberi nama Marakermah yang artinya anak dalam penderitaan. Si Miskin membawa keluarganya pindah dari pinggir hutan. Ketika si Miskin menggali tanah untuk memancangkan tiang atap tempat berteduh, didapatinya sebuah tajau (topi mahkota) yang berhias emas. Dengan kehendak Allah, terjadilah sebuah kerajaan lengkap dengan alat, pegawai, pengawal, dan sebagainya di tempat itu. Si Miskin menjadi rajanya dengan gelar Maharaja Indra Angkasa dan istrinya menjadi permaisuri dengan nama Ratna Dewi. Kerajaan itu mereka namakan Puspa Sari. Pemerintahannya baik, rakyatnya aman, damai, makmur, dan sentosa. Tiada lama kemudian lahirlah pula adik Marakermah yang diberi nama Nila Kesuma. Bertambah mashurlah kerajaan Puspa Sari dan bertambah pula iri hati raja Negeri Antah Berantah.
Kemudian tersiar kabar, bahwa Maharaja Indra Angkasa mencari ahli nujum untuk mengetahui peruntungan kedua anaknya kelak. Kesempatan ini dipergunakan Maharaja Indra Dewa. Semua ahli nujum dikumpulkannya dan dihasutnya supaya mengatakan kepada Indra Angkasa bahwa Marakermah dan Nila Kesuma akan mendatangkan mala petaka dan akan menghancurkan kerajaan Puspa Sari. Semua ahli nujum mengatakan seperti yang dihasutkan oleh Maharaja Indra Dewa.
Mendengar kata-kata ahli nujum itu, Maharaja Indera Angkasa marah. Dia berniat membunuh Marakermah dan adiknya. Mengetahui hal itu Permaisuri Ratna Dewi menangis tersedu-sedu, memelas dan memohon kepada suaminya untuk tidak membunuh kedua anak mereka tetapi membiarkan kedua anaknya pergi. Mau tidak mau kedua anak itu pergi ke hutan.
Setelah tiga hari kergian Marakarma, kerajaan Puspa Sari terbakar habis, semuanya musnah. Dalam sesaat Maharaja indera Angkara menjadi si Miskin. Dengan kejadian itu Maharaja Indera Angkasa sadar bahwa dia telah termakan fitnah.
Selama berkelana Marakarmah dengan adiknya Nila Kesuma memiliki banyak kenala yang memberikan kesaktian, salah satunya Raja Bujangga Indera. Suatu hari kedua kakak beradik tersebut terpisah dan naasnya ketika Marakarma masuk ke perkebuna jagung penduduk, dia tudih mencuri dan dupukuli hingga pingsan. Mengira Marakarma telah tewas, penduduk membuangnya ke Laut.Putri Nila Kesumayang tersesat ditemukan oleh Raja Mengindra Sari, putra mahkota kerajaan Palinggam Cahaya. Nila Kesuma dibawa ke istana, kemudian dipersunting raja Mangindra Sari, menjadi permaisurinya dengan gelar Putri Mayang Mengurai.
Marakermah dibawa arus dan terdampar didepan gua tempat tingga raksasa yang menculik Putri Raja Cina bernama Cahaya Khairani. Marakarma dikurung bersama Putri Cahaya Kirani. Mereka akan dijadikan santapan sang gergasi. Karena lapar, raksasa itu pergi mencari makan. Karena keterbatasan bahan makanan raksasa itu pergi jauh selama tiga bulan. Mengetahui hal tersebut Marakarma membuat ranjau untuk membunuh raksasa dengan membuat lubang yang berisi kayu tajam. Untuk memancing raksasa pulang ke gua, Marakarma membakar dedaunan kering. Raksasa tertipu dia pulang, dan menginjak lubang ranjau yang telah dipersiapkan Marakarma.
Setelah bebas mereka menumpang kapal se rang saudagar yang menuju negeri Pelinggam Cahaya. Karena bobot raksasa yang dibawa Marakarman sangat berat, nahkoda menjatuhkan Marakarnan dan raksasanya ke laut dan puteri Cahaya Khairani ditawan.
Setelah jatuh ke laut, Marakarma dimakan Ikan Hiu. Tetapi nasib baik masih bersama Marakarma, ikan Hiu terdampar. Nenek Kebayan yang menemukan hiu tersebut diperintah oleh seekor elang agar membelah perut ikan hiu, lalu keluarlah Marakarma. Marakarma menceritakan semua yang dialaminya. Nenek Kebayan menjual seikat bunga pada Puteri Cahaya Khairani untuk membuka rahasia keberadaan suaminya, Marakarma. Dalam sebuah acara yang diadakan ayahanda Puteri Cahaya Khairan untuk berterimakasih pada nahkoda yang mengaku menyelamatkan puterinya. Dengan kesaktiannya, Marakarma muncul mencoba mmbongkar trik jahat nahkoda. Terjadilah pertempuran antara Marakarma dan nahkoda yang berhasil dimenangkan oleh marakarma. Marakarma pun menemukan adiknya Nila Kesuma yang telah diperistri oleh Raja mengindera.
Kedua kakak beradik itu memutuskan pulang ke negeri Puspa Sari. Mereka berdua terkejut karena negerinya dulu telah runtuh. Mengetahui Marakarma dan adiknya masih hidup, Maharaja Indera Dewa raja negeri Antah Berantah menyerbu Puspa Sari. Terjadilah pertempuran antara raja negeri Antah Berantah dengan Marakarma. Dalam pertempuran itu Maharaja Indera Dewa dan puteri Nila Kesuma mati. Akhirnya Marakarma diangkat menjadi raja di negeri mertuanya
Rubrik Penilaian Kelompok
Kelompok
| Aspek Penilaian |
Skor Akhir
|
Ciri-Ciri
(60-100)
| Unsur Intrinsik
(60-100)
| Unsur Ekstrisik
(60-100)
|
I
II
III
IV
V
VI
VII
VIII
| | | | |
Rubrik Penilaian Individu
No
|
Nama Siswa
| Aspek Penilaian |
Skor akhir
|
Kesesuaian alur cerita
(60-100)
| Pengenbangan cerita
(60-100)
| Penafsiran kata sulit
(60-100)
|
1
2.
3.
| | | | | |
Mengetahui, Sidareja, Maret 2011
Kepala SMA N 1 Sidareja Guru
_______________________ EMMIE APRIANI S,Pd
NIP. NPM. 2108090082
RPP Bahasa Indonesia Mengidentifikasi Unsur Sastra Melayu
0 komentar:
Posting Komentar